Rabu, 01 Juli 2009

Sukses dan Profesional Sebagai Pendidik

Guru dan Anak Didik

Berhentilah berupaya menyembpurnakan anak didik kita, tetapi berusahalah menyempurnakan hubungan kita dengan anak didik kita (Dr. Henker).

Kita punya harapan apa pada anak didik kita?
  • Memiliki motivasi untuk menyayangi dan menghormati kita?
  • Menyayangi dan menghormati orang lain?
  • Berlaku sopan dan hidup mandiri?

Namun apa yang terjadi? Mendidik anak berperilaku baik tidaklah mudah, kebanyakan pendidik sulit melakukannya.

Mengapa? dan apa sebabnya?. Yang pasti bukan karena anak didik kita tidak mampu diajarkan tentang yang baik, bukan karena kita kurang kasih sayang, tetapi lebih karena kita tidak konsisten dalam mendidik anak-anak.

Kita memberi peringatan tetapi kita tidak melakukan tindak lanjut. Yang dikatakan tidak serius dengan yang dilakukan. Kita kurang sabar, kita menanggapi yang negatif bukan yang positif, dan pada akhirnya kita rupanya menjadi bagian dari masalah anak-anak kita.

Tindakan kita kepada anak didik kita sering dipengaruhi oleh emosi, intuisi, persepsi dan kesalahan. energi kita terkuras habis karena kehabisan tenaga. Kita rasanya kewalahan mendidik anak kita, kita tak berdaya.

Apa yang kita butuhkan? kasih sayang tak cukup walaupun itu penting.

Yang kita butuhkan adalah : Pengetahuan dan pelatihan yang terlatih, karena pelatihan memberikan struktur yang tepat, pelatihan memberikan arahan yang benar dan tepat.

Dunia semakin komplek dan masalah semakin komplek, menjadi pendidik tidak lagi SEDERHANA.

Pendidik dan anak didik adalah pasangan yang tertib, disiplin merupakan proses pengajaran. Pendidik menjadi contoh tanggung jawab.

Pendidik yang sukses menjadi contoh tanggung jawab dan memusatkan perhatian dan energi mereka pada segi-segi positif perilaku mereka. Pendidik yang sukses menekankan kerjasama dana mengajar anak mereka untuk berpikir sendiri dan membina harga diri dari segi-segi positif perilaku mereka.

Pendidik yang sukses adalah pendidik yang konsisten, yang mengatakan apa yang mereka maksudkan dan memaksudkan apa yang mereka katakan. Pendidik yang sukses menggunakan hukuman yang mendidik, bukan hukuman untuk menumpahkan kesal. Pendidik yang suskes adalah yang mengantisipasi masalah dan punya strategi proaktif untuk mengolah amarah kita sendiri dan anak didik.

Pendidik yang sukses adalah pendidik yang mempunyai rencana-rencana terbaik bagi anak didiknya, tetap positif dan menghargai anak didik kita serta terbuka terhadap perubahan.

Yakinkan dan yakinlah bahwa anak kita adalah MANUSIA HARI ESOK.

You can be a hero...

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Betul itu, jadi pendidik (baik guru, orangtua, maupun pengasuh) tidak boleh berupaya menyempurnakan anak didik, tetapi berusaha menyempurnakan hubungan kita dengan anak didik.
nanti kalau ga sempurna ujung-ujungnya malah kekerasan.