Kamis, 18 Juni 2009

Pembelajaran PAKEM

Apa yang Disebut dengan PAKEM

PAKEM adalah salah satu contoh pembelajaran inovatif yang memiliki karakteristik aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.

1. Aktif
Pengembang pembelajaran ini beranggapan bahwa belajar merupakan proses aktif merangkai pengalaman untuk memperoleh pemahaman baru. Siswa aktif terlibat di dalam proses belajar mengkonstruksi sendiri pemahamannya. Teori belajar konstruktivisme merupakan titik berangkat pembelajaran ini. Atas dasar itu pembelajaran ini secara sengaja dirancang agar mengaktifkan anak. Di dalam implementasinya, seorang guru harus merancang dan melaksanakan kegiatan-kegiatan atau strategi-strategi yang memotivasi siswa berperan secara aktif di dalam proses pembelajaran.
Mengapa pembelajaran harus mengaktifkan siswa? Hasil penelitian menunjukkan bahwa kita belajar :
10% dari yang kita baca
20% dari yang kita dengar
30% dari yang kita lihat
50% dari yang kita lihat dan dengar
70% dari yang kita ucapkan, dan
90% dari yang kita ucapkan dan kerjakan, serta
95% dari apa yang kita ajarkan kepada orang lain (Dryden & Voss, 2000).

Artinya belajar paling efektif jika dilakukan secara aktif oleh individu tersebut.

2. Kreatif
Pembelajaran PAKEM juga dirancang untuk mampu mengembangkan kreativitas. Pembela haruslah memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, inisiatif, dan kreativitas serta kemandirian siswa sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologisnya. Kemandirian dan kemampuan pemecahan masalah merupakan tujuan yang ingin dicapai oleh semua bentuk pembelajaran. Dengan dua bekal itu setiap orang akan mampu belajar sepanjang hidupnya.
Ciri seorang pebelajar yang mandiri adalah :
Mampu secara cermat mendiagnosis situasi pembelajaran tertentu yang sedang dihadapinya
Mampu memilih strategi belajar tertentu untuk menyelesaikan masalah belajarnya
Memonitor keefektivan strategi tersebut, dan
Termotivasi untuk terlibat dalam situasi belajar tersebut sampai masalahnya terselesaikan

3. Efektif
Menyiratkan bahwa pembelajaran harus dilakukan sedemikian rupa untuk mencapai semua hasil belajar yang telah dirumuskan. Karena hasil belajar itu beragam, karkteristik efektif dari pembelajaran ini mengacu kepada penggunaan berbagai strategi yang relevan dengan hasil belajarnya.
Banyak orang beranggapan bahwa berbagai strategi pembelajaran inovatif termasuk PAKEM seringkali tidak efisien (memakan waktu) lebih lama dibandingka dengan pembelajaran tradisional/konvensional.
Hal tersebut tentu amat mudah dipahami, dalam pembelajaran PAKEM banyak hasil belajar yang dicapai sehingga memerlukan waktu yang lama, sementara pada pembelajaran tradisional hasil belajar yang dicapai hanya pada tataran kognitif saja

4. Menyenangkan
Pembelajaran yang dilaksanakan haruslah dilakukan dengan tetap memperhatikan suasana belajar yang menyenangkan.

Mengapa pembelajaran harus menyenangkan?
Dryden dan Voss (2000) mengatakan bahwa : Belajar akan efektif jika suasana pembelajarannya menyenangkan. Seseorang yang secara aktif mengkonstruksi pengetahuannya memerlukan dukungan suasana dan fasilitas belajar yang maksimal. Suasana yang menyenangkan dan tidak diikuti suasana tegang sangat baik untuk membangkitkan motivasi untuk belajar. Anak-anak pada dasarnya belajar paling efektif pada saat mereka sedang bermain atau melakukan sesuatu yang mengasyikkan.
Menurut penelitian, anak-anak menjadi berminat untuk belajar jika topik yang dibahas sedapat mungkin dihubungkan dengan pengalaman mereka dan disesuaikan dengan alam berpikir mereka. Yang dimaksudkan adalah bahwa pokok bahasannya dikaitkan dengan pengalaman siswa sehari-hari dan disesuaikan dengan dunia mereka dan bukan dunia guru sebagai orang dewasa. Apa lagi jika disesuaikan dengan kebiasaan mereka dalam belajar.
Ciri yang terakhir ini merupakan ciri pembelajaran kontekstual.
Dengan demikian pembelajaran PAKEM sebenarnya juga pembelajaran kontekstual.PAKEM merupakan pembelajaran yang tidak hanya terpaku menggunakan satu pendekatan saja, tetapi dengan menggunakan berbagai pendekatan dan model.

Berikut adalah ciri-ciri PAKEM :
1. Guru merancang dan mengelola KBM yang mendorong siswa untuk berperan aktif dalam pembelajaran.
Kegiatan belajar mengajar mengggunakan cara yang beragam, misalnya : Percobaan, Diskusi kelompok, Memecahkan masalah, Mencari informasi, Menulis laporan/cerita/puisi, Berkunjung keluar kelas
2. Guru menggunakan alat bantu dan sumber belajar yang beragam.
Sesuai mata pelajaran, guru menggunakan, misal : Alat yang tersedia atau yang dibuat sendiri, Gambar, Studi kasus, Narasumber, Lingkungan
3. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan keterampilan.
Siswa :
- Melakukan percobaan, pengamatan, eksperimen atau wawancara
- Mengumpulkan data/jawaban dan mengolahnya sendiri
- Menarik kesimpulan
- Memecahkan masalah, mencari rumus sendiri
- Menulis laporan/hasil karya lain dengan kata-kata sendiri
4. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan gagasannya sendiri secara lisan atau tulisan.
Melalui : Diskusi, Lebih banyak pertanyaan terbuka, Hasil karya yang merupakan pemikiran anak sendiri
5. Guru menyesuaikan bahan dan kegiatan belajar dengan kemampuan siswa.
- Siswa dikelompokkan sesuai dengan kemampuan (untuk kegiatan tertentu)
- Bahan pelajaran disesuaikan dengan kemampuan kelompok tersebut.
- Tugas perbaikan atau pengayaan diberikan
6. Guru mengaitkan KBM dengan pengalaman siswa sehari-hari.
- Siswa menceritakan atau memanfaatkan pengalamannya sendiri.
- Siswa menerapkan hal yang dipelajari dalam kegiatan sehari-hari
7. Menilai KBM dan kemajuan belajar siswa secara terus menerus.
- Guru memantau kerja siswa
- Guru memberikan umpan balik

Tidak ada komentar: